Sabtu, 13 November 2021

Toleransi


 Banyak yang merasa tak dicintai,

Hingga tak jarang menuai pertengkaran,

Padahal, mereka hanya berbeda cara dalam mencintai.

Kondisi ini kerap terjadi, dalam hubungan dua anak manusia yang sebenarnya minim toleransi, tapi mereka tak menyadarinya.

Semakin diperparah dengan keduanya tak mau saling mengungkap satu sama lain. Segan berbicara apa yang dimau dan dibutuh, berharap ingin dimengerti, tapi tak mau berbicara.

Padahal pasangannya adalah manusia biasa, bukan paranormal.

_______________

"Suatu ketika aku pernah memutuskan hubungan dengan seseorang yang sangat kusukai, hanya karena dia tak pernah melakukan apa yang umumnya orang relationship lakukan, deep talk, mengingatkan makan, melarang kesana kemari, cemburu, meminta password sosial media dan sebagainya. 

Dia lebih banyak diam, mengiyakan semua hal yang kuminta, tiba-tiba menjemput untuk makan bersama tanpa bilang sebelumnya, tak bermain hp ketika bersama, tak suka posting apapun disosial media.

Aku merasa tak disukai olehnya, hanya karena dia tak melakukan hal yang sama dengan yang kulakukan. Aku mengingatkannya untuk makan, memposting fotonya di sosial mediaku, menelponnya sebelum tidur,  hal - hal itu kulakukan untuk membuktikan bahwa aku sangat menyukainya.

Ternyata, belakang baru aku menyadari, bahwa bahasa cinta setiap orang berbeda, tak sama bukan berarti tak cinta.

Aku sedikit terlambat menyadari betapa pentingnya saling memahami."

Jumat, 12 November 2021

Si kepala batu


 Pada sebuah pertemuan yang terencana, aku mulai menyadari bahwa aku jatuh cinta padanya. Meski seharusnya jangan.

Tapi aku masih memaksa diriku bertanya dan memastikan, walaupun jawabannya bisa ditebak, 

"Kita ga mungkin banget ya", kataku lirih

"Ya, kamu tau sendiri kan", jawabnya sambil melirik.

Aku tidak paham apapun perkara mencintai, yang kutau aku harus menerimamu hanya sebatas cerita yang cukup panjang dalam hidupku.

____________________________

Minggu pagi berikutnya, aku tak sengaja melihat story whatsappmu, memakai kemeja hitam dan celana Chino warna nude, rapi, berdiri dibaris kedua dari belakang, diantara deretan bangku sebuah Pura di kota Balikpapan. 

Aku bergegas mengambil wudhu untuk Sunnah Dhuha :*