Jumat, 08 Maret 2024

Rindu

Sebenarnya, aku adalah orang yang dipenuhi luka.

Tak ada bagian tubuhku yang luput dari luka-luka itu.

Lukanya semakin perih saat malam hari menjelang tidur.

Aku sendirian, dan rasanya sakit sekali. Luka itu bermula, saat aku kehilangan bapak tahun lalu.

Waktu terus berjalan, lukanya bukannya sembuh, malah semakin perih memasuki Ramadan.

Aku kesepian, sejak bapak tidak ada. Aku mudah sekali marah, saat bapak sudah tidak ada. Aku mudah menangis sejak bapak pergi, rasanya kepalaku penuh dengan stok cerita untuk bapak.

Tidak hanya saat Ramadan, ada satu waktu lagi yang rasanya tidak ingin kulewati pasca kepergian bapak, yakni ulang tahun. 

Bulan ini akan jadi momok menyakitkan lainnya. Aku kehilangan satu ucapan, satu doa dan satu telepon di hari itu.

Dan ingin sekali rasanya melewati satu hari itu, Maret di 31.

Aku merindukan gelak tawanya diujung telepon, dan rasanya sakit sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar