Setiap temu akan pisah, setiap tamu akan ada kisah, bertemulah, bertamulah, disitu kamu akan tau betapa dalamnya arti terimakasih.
Terimakasih untuk salah satu saudara, teman, sahabat, yang telah menemani selama sembilan bulan di titik bara kehidupanku.
Benar katamu, life must go on, kamu membuat pilihan mu sendiri, kamu meninggalkan titik nyamanmu, meninggalkan nyamannya dirumah sendiri, meninggalkan keluargamu, untuk pertama kalinya kamu melangkahkan kakimu jauh dalam jangka waktu yang cukup lama.
Berat rasanya bagiku, kuungkapkan ini meski aku sedikit berat mengakuinya, aku tau kita, aku dan teman-teman yang lain sering sekali beradu mulut atau bertengkar denganmu, tapi bagiku itu bukan karena benci, tapi wujud persahabatan dari sisi yang lain.
Dari yang awalnya kita hanya orang yang tidak tau apa-apa, ya sama-sama tidak tau apa-apa, sama-sama dibanting, dicaci, sama-sama mendengar kata-kata tajam yang menyesakkan setiap harinya. Kita mengalami itu bersama diawal, lalu kamu ternyata melangkah lebih dulu, lebih cepat, dan lebih cepat meraih keberhasilan dibanding aku.
Aku kadang menyesali itu, terlebih ketika atasan kita membandingkan keberhasilanmu dengan kedunguanku, tapi aku selalu ingat kata seseorang yang sering kita temui bersama saat kita liputan distadion, orang itu bilang, jangan keberatan ketika kamu dibandingkan dengan rekan kerjamu yang lain, belum saatnya, bersabarlah, dan buktikan saja diwaktu yang tepat.
Tulisan ini bukan ku dedikasikan untukmu, karena diksinya masih terlalu sederhana untuk menjadi sebuah dedikasi.
Aku hanya ingin berterimakasih karena telah menjadi bagian dari titik bara kehidupanku.
Semoga tidak ada lagi teman yang pergi dan meninggalkan.
Balikpapan 6 Juni 2020
Nita Rahayu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar