Jumat, 10 Desember 2021

Manusia Kuat


Ada orang yang hanya sekali tes langsung bisa masuk tempat kerja impiannya

Ada orang yang sekali komentar, langsung bisa menang give away barang lucu incarannya

Ada orang yang belajarnya bercanda, tapi lulus ujian PNS yang susah dan berhasil membanggakan orang tuanya.

Ada orang yang ritme kerjanya sama, tapi entah kenapa dia bisa naik jabatan dan punya gaji 3 kali lipat lebih besar.

Sementara kita, berjuang mati-matian untuk ikut pendaftaran tempat kerja favorit, tapi tak kunjung di terima.

Ada diantara kita yang harus bekerja di perusahaan kecil, gaji tidak jelas dan sangat jauh dari rumah, hanya untuk bertahan hidup, padahal kemampuan dan skill nya sangat mumpuni.

Beberapa juga harus begadang setiap malam untuk menunggu kesempatan emas agar diterima dan lulus PNS sesuai harapan ibu, tapi masih saja selalu gagal.

Belum lagi yang menyebar ratusan bahkan ribuan lamaran, tapi tak kunjung dihubungi kembali.

Ternyata, Tidak semua orang punya keberuntungan. Meski beberapa diantara kita harus melalui jalan berputar - putar dan tak tentu arahnya, tapi Allah memberikan bahu yang kuat dan kepedulian yang tinggi, untuk terus berjuang demi kelayakan hidup dan keluarga.

Aku Sendiri salah satu orang yang tidak punya keberuntungan. Tapi aku sangat bersyukur masih punya keluarga utuh yang sangat hangat dan baik juga sayang kepadaku.

Aku punya beberapa teman yang selalu siap direpotkan.

Aku punya tubuh yang sehat dan tidak pernah mengeluh soal apapun.

Aku punya tetangga kost yang memberikan makanan enak setiap hari. 

Semua hal memang berjalan tak sesuai realita, tapi juga ada hal kecil yang kita miliki, justru yang membuat kita semakin kuat.


Sabtu, 13 November 2021

Toleransi


 Banyak yang merasa tak dicintai,

Hingga tak jarang menuai pertengkaran,

Padahal, mereka hanya berbeda cara dalam mencintai.

Kondisi ini kerap terjadi, dalam hubungan dua anak manusia yang sebenarnya minim toleransi, tapi mereka tak menyadarinya.

Semakin diperparah dengan keduanya tak mau saling mengungkap satu sama lain. Segan berbicara apa yang dimau dan dibutuh, berharap ingin dimengerti, tapi tak mau berbicara.

Padahal pasangannya adalah manusia biasa, bukan paranormal.

_______________

"Suatu ketika aku pernah memutuskan hubungan dengan seseorang yang sangat kusukai, hanya karena dia tak pernah melakukan apa yang umumnya orang relationship lakukan, deep talk, mengingatkan makan, melarang kesana kemari, cemburu, meminta password sosial media dan sebagainya. 

Dia lebih banyak diam, mengiyakan semua hal yang kuminta, tiba-tiba menjemput untuk makan bersama tanpa bilang sebelumnya, tak bermain hp ketika bersama, tak suka posting apapun disosial media.

Aku merasa tak disukai olehnya, hanya karena dia tak melakukan hal yang sama dengan yang kulakukan. Aku mengingatkannya untuk makan, memposting fotonya di sosial mediaku, menelponnya sebelum tidur,  hal - hal itu kulakukan untuk membuktikan bahwa aku sangat menyukainya.

Ternyata, belakang baru aku menyadari, bahwa bahasa cinta setiap orang berbeda, tak sama bukan berarti tak cinta.

Aku sedikit terlambat menyadari betapa pentingnya saling memahami."

Jumat, 12 November 2021

Si kepala batu


 Pada sebuah pertemuan yang terencana, aku mulai menyadari bahwa aku jatuh cinta padanya. Meski seharusnya jangan.

Tapi aku masih memaksa diriku bertanya dan memastikan, walaupun jawabannya bisa ditebak, 

"Kita ga mungkin banget ya", kataku lirih

"Ya, kamu tau sendiri kan", jawabnya sambil melirik.

Aku tidak paham apapun perkara mencintai, yang kutau aku harus menerimamu hanya sebatas cerita yang cukup panjang dalam hidupku.

____________________________

Minggu pagi berikutnya, aku tak sengaja melihat story whatsappmu, memakai kemeja hitam dan celana Chino warna nude, rapi, berdiri dibaris kedua dari belakang, diantara deretan bangku sebuah Pura di kota Balikpapan. 

Aku bergegas mengambil wudhu untuk Sunnah Dhuha :*

Jumat, 15 Oktober 2021

Ikhlas


Ada kah yang lebih menyakitkan selain menjadi pendengar keluh kesah kisah percintaan seseorang yang sangat kamu sukai dengan wanita pilihan hatinya?

Dia tidak bisa tidur karena pikirannya kacau, lantas orang yang disukainya, tambatan hatinya sedang tidak menghubunginya, dia khawatir wanita impiannya disukai pria lain.

Dia lalu menelponmu di jam 2 malam, menjadikanmu pelarian satu-satunya untuk menumpahkan kesahnya. Ia bingung harus bagaimana, ia mendatangimu lalu bercerita segalanya.

Kamu tetap mengangkatnya,dengan suara yang dipaksa kedengeran bukan suara kantuk. Padahal saat ini matamu menghitam seraya menahan lelahnya seharian bekerja keras.

Dia bercerita hampir 4 jam tentang wanita itu, kamu dengan riang, memberikan dukungan dan pujian atas pilihannya.

Padahal, kamu sakit sekali mendengarnya. Telepon di matikan pukul 06.00 pagi, dia tertidur tanpa terlebih dahulu memencet tombol end di handphonenya.


Sabtu, 04 September 2021

Wisata Masa Lalu


 Aku pernah bertemu seseorang, yang dengannya aku sangat merasa istimewa.

Awalnya, Kukira dia takdir, ternyata hanya mampir.
Bersamanya memang singkat
Tapi cukup melekat.
Kukira bersamanya adalah komitmen
Ternyata hanya moment.

Tak perlu kusebutkan namanya, karena kini posisinya ia hanya masa lalu, disamping aku juga telah dibersamai oleh seseorang.

Singkat saja kuceritakan, dia adalah seseorang yang saat itu harus selalu melihatku, mungkin ceritaku agak berlebihan dan terkesan lebay atau aku di anggap bucin, tapi memang begitulah adanya.

Setiap hari, dia harus melihatku, bagaimanapun keadaanya, hujan, atau secapek apapun dia, harus ada satu waktu yang di sempatkan untuk hanya sekedar melihatku.

Jadilah kami berdua menyisihkan waktu di malam hari, usai sholat isya untuk sekedar bertemu, makan atau naik motor berkeliling, kadang 2 jam cukup, atau bahkan hanya 30 menit saja.

Di moment itu, dia tidak akan makan malam jika tidak bersamaku, dia lebih memilih kelaparan, dibanding makan tanpa aku didekatnya. Kadang aku sudah makan tapi tetap harus menemaninya makan, biarpun hanya sekedar duduk didekatnya, yang penting ada aku, katanya.

Semua makanan dan tempat makan terbaru yang sedang hits dikota ini, semua ia datangi ketika bersamaku, mulai dari restoran pizza, ice cream, hingga tempat ayam yang baru buka dan biasa aja, kami berdua datangi.

Ia adalah seorang yang menjemputku dengan motor, jarak rumahnya dan rumahku, lumayan jauh, kami berbeda kecamatan, dan ia dengan senang hati melakukan itu. Ketika bersamanya, dia akan menurunkan stand kaki dimotor sebelum aku bilang, dia akan menguncikan helm tanpa aku minta.

Ketika dengannya, kamu tidak boleh duduk didepannya, dia akan mengangkat kursi agar kamu duduk disampingnya. Dia seorang perokok, tapi ketika bersamaku, dia akan meminta izin terlebih dahulu, aku pernah melarangnya dan dia betul-betul tidak menyalakan rokoknya ketika bersamaku, tapi pada akhirnya aku bilang silahkan. Dia kemudian akan mencari tempat yg aman dan memastikan aku tidak terkena asap rokoknya.

Dengannya, aku tidak pernah membayar makanan ataupun minuman yang kupesan, meskipun aku berlomba untuk membayar, dia akan selalu mengembalikan uangku besoknya. 

Dia juga sangat suka memperkenalkanku pada teman-temannya, ataupun hanya rekan kerjanya. Dia akan selalu bersikap manis ketika bersamaku, tidak peduli berapa banyak orang yang melihat, dia akan memegang tanganku, selalu.

Moment seperti itu terjadi setiap hari selama tiga bulan. Karena keseringan keluar malam, tanpa memakai jaket, akhirnya dia sakit dan harus dirawat di UGD selama beberapa waktu. Dan jahatnya, aku mengetahui itu, setelah ia sembuh dan menceritakannya padaku.

Setelah ia sakit, waktu tiga bulan yang kami lalui itu, perlahan tidak lagi sama. Apalagi setelah aku mulai bosan dengan keadaan yang menurutku tidak jelas.

Sudahkah kujelaskan bahwa aku dan dia tidak memiliki hubungan apa-apa? 

Benar saja, aku dan dia hanya teman, dan aku baru sadar ketika, aku bertanya untuk memastikan. Dia tidak menjawab apapun, ketika aku bertanya, "what do you want"?
Kuanggap maksud diammnya adalah, "aku hanya kesepian".

Sejak saat itu, aku mulai menjaga jarak, aku hanya sesekali membalas pesannya atau mengangkat telponnya. Dia masih sangat rutin menghubungiku. 

Sampai pada saat aku sangat lelah, aku memblokirnya disemua sosial media, tapi dia selalu punya cara, dia download telegram, dan berusaha menghubungiku disana. Tak ada respon apapun dari aku.

Hingga tadi malam ku beritahu, bahwa aku tidak lagi ingin berkomunikasi dengannya, sebagai apapun itu. Ku beritahu bahwa Saat ini aku telah bersama bias yang lain, maksudku, aku sudah punya seseornag yang bisa mengisi kekosongan dalam diriku. 

Kujelaskan padanya bahwa ketidak pastian yang pernah dia tawarkan dulu, akan kuakhiri sendiri, aku tau dia pasti akan tertawa krna aku mengakhiri sesuatu yang tidak pernah dimulai. 

:)



Senin, 16 Agustus 2021

Si pemilih yang kesepian


 Ya aku memang pemilih, standar ku memang terlalu tinggi untuk seorang laki-laki yang akan kujadikan pasangan. Untuk itulah aku masih memilih sendiri.


Laki-laki yang mau menjadi pasanganku, harus laki-laki yang mengerti segala tentang aku, dia harus paham aku tidak suka makanan pedas, aku tidak suka susu fullcream, aku tidak suka makanan bersantan, aku tidak suka menunggu, ya aku tidak sabaran memang. Dia harus memahami ku lebih dari aku memahami diriku sendiri, bahwa aku sangat egois, aku mudah sekali baper, aku mudah marah dan mudah tersinggung, dia harus tau bahwa aku suka bercanda tapi aku tak suka di bercandai.

Lelaki yang mau dijadikan pendamping olehku, haruslah laki-laki yang siap untuk direpotkan, karena aku sangat manja, aku tidak bisa membuka botol air minum, aku tidak membuka bungkus permen, aku tidak suka naik motor ketika panas matahari dan ketika malam hari, aku harus selalu di bonceng, laki-laki yang mau denganku harus tau bahwa aku mabuk ketika naik mobil dan duduk dibelakang, dia harus siap dengan aku yang sangat suka merengek dan mengungkit masa lalu ketika sedang kesal.

Jika dia mau denganku, dia harus selalu mengabariku tanpa membuat aku bosan dengan kabarnya, dia harus nyambung ketika kuajak ngobrol apapun, entah pekerjaan, keluarga, teman, buku, bakso paling enak, Boba yang tidak keras, atau kopi yang rasanya pas, dia harus nyambung segala hal denganku.

Aku memang pemilih, laki-laki yang suka padaku itu harus memberiku semangat dipagi hari dengan suaranya yang khas, dia tidak boleh mengingatkanku makan atau sholat, dia hanya perlu mengajakku makan bersama dan mengirimiku pap ketika dia habis sholat.

Lelaki yang ingin bersamaku harus aku tau kemanapun dia pergi dan dengan siapa, dia harus membalas pesanku, dan dia harus tau kalau aku sangat membenci yang namanya cemburu dan khawatir.

Aku pemilih ? Standarku terlalu tinggi? Iya, karena aku hanya ingin menikah dan jatuh cinta sedalam dan selamanya dengan orang yang sama sampai aku mati.

Jumat, 06 Agustus 2021

Titik Terendah


Hariku hancur, pagi ini aku melihat pengumuman bahwa aku tidak lulus seleksi disalah satu lowongan pekerjaan yang kulamar, lalu menyusul seseorang yang kusukai, tiba-tiba pamit untuk meninggalkan aku.

Belum lagi semalam, perusahaan tempat ku bekerja, ternyata belum bisa membayar gaji karyawannya secara full selama 4 bulan.

Hariku sakit, tak tau lagi harus kemana dan berbuat apa, aku memutuskan untuk mengambil libur hari ini. Tak bekerja karena pikiran sedang kacau balau.

Hariku berantakan, saat harusnya aku punya pundak lain untuk bersandar, tapi kenyataannya, aku sendirian, dan harus memeluk erat semuanya dengan lengan sendiri.

Hariku tak karuan, aku sendirian, tak ada siapapun, aku masih disini, diatas sajadah sejak subuh tadi, skincare pagiku tak berguna sebab ditimpa air mata berkali-kali.

Mataku lebam kanan kiri. Ragaku seperti hancur termakan ekspektasi.

Minggu, 21 Februari 2021

Pamit yang tertunda


 Assalamualaikum, selamat malam...

setelah sekian lama bergelut dengan wordpress dan kompasiana, akhirnya aku menulis lagi di blogspot kesayangan ku ini.

aku tau beberapa pembaca memang hanya tertarik untuk membuka ini karena ingin tau siapa yang sedang kusukai, atau siapa yang sedang kurindukan. Beberapa lagi berharap ada namanya ku sebut dalam tulisanku. Meski pembacaku tak banyak, tapi aku tau 90 dari 100 pasang mata yang membaca dsini hanya ingin kepo tentang kehidupanku.

hey, its okey, aku tidak keberatan. Namun secara sederhana kujelaskan, aku akhir-akhir ini memilih tertutup, aku tidak banyak menceritakan perasaanku pada tulisan. Sebab entah mengapa aku merasa sangat tidak punya waktu untuk itu.

tapi tidak papa, biar ku gambarkan saja apa yang kulakukan akhir-akhir ini, aku banyak membantu teman-teman seprofesiku yang terhitung masih baru disini, bebeapa sering meminta bertemu, beberapa lagi rutin menelponku untuk bertanya hal-hal yang telah lebih dulu aku dapatkan.

dengan kesibukan-kesibukan itu aku jadi tidak memiliki banya waktu untuk menulis segala hal yang kurasakan disini, ya meskipun sebelumnya aku memang telah bergelut dengan wordpres dan kompasian sih.

saat ini, aku merasa sangat rindu pada blog ini, merindukan tulisan ku yang acak-acak tentang seseorang, tentang rindu, atau tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan.

aku rasa blog ini banyak memberiku kenangan pilu.

namun pada akhrirnya, aku memang memilih untuk tidak lagi berbagi perasanku secara khusus di blog ini, dulunya aku memanfaatkn media ini agar suatu saat nanti seseorang yang kusukai bisa tau perasaanku, tapi nyatanya setelah dia tau, dia juga sama  sekali tidak peduli.

itulah mengaapa, aku menyibukkan diriku dengan mencoba kegiatan tambahan, selanjutnya mungkin aku akan menulis lagi disini, tapi entahlah temanya apa, aku juga tidak tau.