Bagaimana rasanya memiliki pasangan? Tentu saja sulit.
Tapi ada yang terasa menyenangkan soal membagi hidupmu dengan seseorang.
Maksudku membagi hidup dengan seseorang adalah, kami tumbuh bersama.
Aku membaca semua tulisannya selama ia mengejar cita-cita dan masa depannya untuk bekerja di beberapa perusahaan.
Dia membaca setiap tulisanku.
Kami saling memberi pengaruh besar.
Dia berasal dari latar belakang yang semuanya tak pernah cukup baik.
Itu sesuatu yang sangat membebaninya.
Tapi bersamaku, ada keinginan untuk mencoba sesuatu tanpa takut gagal dan tertarik pada berbagai hal. Itu membebaskannya.
Senang rasanya melihat dia tumbuh.
Kami berdua tumbuh dan berubah bersama.
Tapi itu juga bagian yang sulit. Tumbuh tanpa makin berjarak. Atau berubah tanpa membuat yang lainnya takut.
Aku masih mendapati diriku berbicara dengannya di pikiranku, mengulangi perdebatan lama, dan membela diriku dari ucapannya tentang aku.
Kepada Randu Anangga, maukah kau selalu pulang padaku dan menceritakan harimu?
Ceritakan tentang pria dikantor yang terlalu banyak bicara.
Noda di kemejamu saat makan siang.
Ceritakan tentang pemikiran lucu saat kau bangun tapi kau lupa.
Ceritakan tentang betapa gilanya semua orang, dan kita bisa menertawakannya.
Meskipun kau pulang larut dan aku sudah tidur, bisikan saja ke telingaku pemikiran kecilmu hari ini.
Karena aku suka caramu memandang dunia.
Aku sangat bahagia berada disisimu, dan melihat dunia lewat matamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar