Akhir-akhir ini aku suka membayangkan sebuah rumah.
Rumah impian yang desainnya telah mendekam cukup lama di kepala.
Rumah itu adalah tempat nyaman yang akan aku gunakan sebagai tujuan pulang, entah didalamnya ada yang menunggu, atau entah aku sendirian yang mengucap salam sekaligus menjawab.
Dikepalaku, rumah itu minimalis. Hanya ada dua kamar, ruang keluarga yang bersambung dengan ruang tamu juga, kuusahakan ada tv yang menempel didinding ruangan bagian itu.
Ada dua macam sofa yang akan menghiasi ruang keluarga dan ruang tamu. Masing-masing sofa minimalis, kapasitasnya tiga sampai empat orang. Aku akan membelinya dengan motif yang berbeda atau bentuk yang berbeda juga.
Tidak lupa juga akan ada karpet nyaman yang estetik, agar kaki orang yang datang tidak kedinginan saat menginjak lantai.
Aku tidak terlalu memikirkan warna, tapi aku sangat menyukai abu-abu atau mungkin hijau tosca.
Diruang keluarga, aku akan melengkapi dengan rak buku di pojokan. Rak kecil yang cukup tinggi, aku bermimpi akan mengisinya dengan berbagai jenis dan judul buku kesukaanku.
Entah ruang keluarga ini akan aku gunakan bersama siapa.
Kemudian di dua kamarnya, masing-masing akan ku lengkapi dengan kasur lantai, tidak mahal. Dan kapasitasnya hanya satu hingga dua orang. Kemudian di depan kasur akan ada karpet berbulu yang menjadi pelengkap.
Kasur yang tidak mahal itu akan ku hiasi dengan sprei yang lucu, mungkin akan satu set dengan bedcover, atau mungkin selimutnya beli sendiri.
Kemudian dapurku juga akan kutata lebih minimalis lagi, hanya ada kompor dua mata, piring kaca berwarna putih sebanyak lima buah, kemudian gelas ukuran sedang juga akan kubeli yang mug lima buah.
Sendok garpu akan kubeli masing-masing satu lusin, juga dengan mangkok untuk makan mie atau sayur, sebanyak dua buah. Tidak lupa talenan, panci, wajan dan cobekan, serta sutil.
Lalu di wastafel kecil, aku akan membeli yang sangat sederhana dan murah, aku tinggal sendiri jadi tidak akan ada banyak cucian perabotan yang menumpuk.
Aku terus membayangkan sebuah rumah minimalis itu akhir-akhir ini, hanya rumah itu beserta isi yang kusebutkan barusan.
Anehnya, aku sama sekali tak memikirkan dengan siapa aku akan tinggal dirumah itu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar