Kamis, 23 Juli 2020

Rindu

Berau Hari ke enam

Diusia ke 24, perantauan ketiga ku, setelah dari Mamuju, Balikpapan, kemudian ketempat ini.

Jauh dari keluarga, jauh dari teman. Tidak punya siapa-siapa. Hanya sendiri, benar-benar sendiri.

Dulu, aku pernah berpikir bahwa mungkin menyenangkan ketika hidup tanpa gangguan siapapun, hanya sendiri, lebih produktif, lebih bisa sebebasnya tentunya.

Ternyata aku salah, aku tidak seintrovert itu. Aku merindukan semuanya. Aku butuh teman cerita. Aku Butuh keluargaku.

Hidup di Berau, bukan main-main. Hidup disini dengan tanggung jawab yang besar, aku ibaratkan nasib bebrapa orang bergantung pada keberhasilanku disini.

Entah dengan apa aku memulainya, tapi semoga selalu ada kabar baik yang bisa ku sampaikan pada mereka.

Aku rindu kantorku, aku rindu kudabesiku. Aku rindu kost ku. Aku rindu kasurku. Aku rindu Bu de kost ku. Aku rindu kantinku.

Malam ini, diruangan 2x3 ini. Aku sendirian, tak ada siapa-siapa. Tak kenal siapa-siapa. Aku jadi paham, saat sendiri, kita jadi mampu mengingat segala yang pernah terjadi dengan begitu detail.

Disini, di Berau, diruangan 2x3 ini, aku juga sempat mengingatmu, mengingat semuanya, kenangan, kebencian, harapan, atau sisa-sisa rasa yang mungkin masih ada. Meski beberapa kali kuakui itu sudah cukup usang.

Aku rindu. Rindu segalanya. Dan kau salah satunya. Semoga kita bisa bertemu lagi. 

Berau 23 Juli 2020.
Ditulis dalam keadaan rindu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar