Sebenarnya aku malas sekali mengumpat virus Corona, meski semua orang melakukannya akhir-akhir ini, boleh dikata aku orang yang sama sekali tidak peduli tentang hal itu. Yah walaupun dampaknya turut kurasakan.
Aku jadi tidak bisa pulang kampung, gaji ku yang seupil ikut di potong, sampai aku ga bisa salaman, mencium tangan orang tua untuk mendapatkan berkah dari mereka. Aku merasakan dampak itu juga, sama seperti yang lainnya.
Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar menyalahkan virus itu, perekonomian perusahaan - perusahaan bisa dikatakan gawat, gaji tertunda dan terpotong seperti yang ku katakan tadi, mungkin bagiku, itu tidak masalah, tapi bagi orang-orang hal itu membuat mereka jadi emosian, kalut, uring-uringan, hingga berdampak pada emosional mereka yang disalurkan ke orang lain.
Konyol kan? Aku merasakan dampak itu sekarang, banyak org yang kemudian setres karena tidak punya uang, kemudian beralih mencari kesalahan lalu marah dan melampiaskan penderitaan mereka, seolah ia ingin di ketahui bahwa ia menderita, atau ia ingin orang lain ikut merasakan apa yang ia rasakan.
Singkatnya, jangan sampai Corona membuat kalian berpikir bahwa rejeki dari Allah akan terpengaruh, tidak akan! Kutegaskan tidak akan!
Atau masih belum yakin? Sini ke Berau, ku ajak kamu bersyukur meskipun uang di dompet hanya 10 ribu 💓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar