PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kegiatan ini bernama Pendiksaran
Gabungan Angkatan Pendiri dan Angkatan Pertama Kelompok Pencinta Alam Lintas
Kreatif Anak Sinjai Pencinta Alam (LASKASPALA), dan Kelompok Pencinta Alam Kutu
Bumi Sinjai (KUBUS) angkatan ke Dua. Pendiksaran ini di lakukan untuk
memberikan pemahaman maupun pelatihan baik mental maupun fisik kepada para
peserta. Hal ini di maksudkan agar peserta dapat melatih mental dan fisik
mereka di alam bebas. Dalam kegiatan ini banyak hal yang menarik untuk di
ikuti, seperti penanaman nilai-nilai ke alaman, tekhnik bertahan hidup dalam
situasi tertentu, hal-hal yang harus di hindari atau di perbolehkan dilakukan
jika berada dalam alam bebas. Dan tidak ketinggalan bagaimana dalam situasi ini
peserta dilatih untuk berpikir dalam keadaan tertekan.
Setelah kegiatan ini berlangsung, para
peserta di harapkan bisa mengaplikasikan apa yang di dapatkannya dalam situasi
ketika dia berada di alam bebas.
B.
TUJUAN
Kegiatan
ini bertujuan:
1. Menambah
wawasan anggota mengenai alam
2. Melatih
kemandirian anggota di alam bebas
3. Melatih
mental dan fisik anggota
4. Melatih
anggota untuk berfikir di bawah tekanan
5. Memperkuat
solidaritas anggota yang kemudian di harapkan dapat di aplikasikan ketika
berada dalam lingkup organisasi.
C.
WAKTU
PELAKSANAAN
Kegiatan
pendiksaraan ini berlangsung mulai tanggal 06 November 2015 sampai tanggal 09
November 2015.
D.
TEMPAT
Kegiatan
ini berlokasi di Parang Maccori (Lembah Mistik) Desa Kompang, Kec. Sinjai
Tengah, Kab. Sinjai.
E.
JUMLAH
PESERTA
Jumlah
peserta dalam kegiatan ini adalah 18 orang. 10 orang dari KPA LASKASPALA dan 8
orang dari KPA KUBUS.
ISI LAPORAN
A.
PERSIAPAN
Sebelum
melakukan kegiatan ini, kami menyiapkan beberapa perlengkapan, seperti
perlengkapan kelompok maupun perlengkapan individu, diantaranya: pakaian ganti
untuk perlengkapan pribadi, alat masak, alat makan maupun alat untuk menyalakan
api, ini termasuk dalam perlengkapan kelompok, ada juga beberapa yang perlu di
siapkan seperti tempat sampah, tempat air minum, tenda, dan sebagainya.
B.
WAKTU
PERJALANAN
Kami
berkumpul di desa Kompang tepatnya di
rumah saudara Simba pada hari Jum’at
pukul 13.00 WITA dan sampai di lokasi pada pukul 17.00 WITA, yaitu di
Parang Maccori.
C.
KEGIATAN
Kami
start pada pukul 13.38 WITA, berjalan kaki menulusuri jalan berbatu melewati
perkampungan warga dan berbagai flora dan fauna senantiasa menyambut langkah
kami. Kami terus berjalan sampai pada pukul 13.53 WITA kami sampai di TK IDATA
III DUSUN BONTO, berhenti sejenak untuk ritual Pencabutan Hak Asasi dan
pemasangan Slayer Pendidikan yang di lakukan oleh Koordinator Lapangan kegiatan
pendiksaran ini, dalam hal ini saudara Simba. Pukul 14.12 WITA, ritual selesai
dan kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi. Selama perjanan saya terus
bertanya dalam hati, sebenarnya di mana lokasi pendiksaran ini? Sejauh mana
kita harus berjalan? Dimana letak Parang Maccori itu? Jauhkah?
Pertanyaan-pertanyaan yang terus mendesak untuk di jawab, tapi tetap saja ragu
untuk saya keluarkan karena faktor senioritas. Seraya terus berjalan, flora dan
fauna terus menjamu mata kami, sapi milik warga, pohon cengkeh, pohon kelapa,
dan berbagai macam pepohonan lain terus melambai kami.
Perkampungan
asli ini cukup ramah, namanya masih dusun Bonto, suasananya tenang dan nyaman,
penduduknya murah senyum dan sangat mudah untuk akrab dengan para pendatang. Di
perkampungan ini, banyak sekali batu-batu besar yang menurutku cukup menarik
untuk di jadikan panorama alam, bagaimana tidak, hal seperti ini tidak bisa di
dapatkan dalam kehidupan saya sehari-hari.
Pukul
14.22 WITA, kami melewati jalan datar yang berkelok, lalu menanjak dan berbatu,
cukup melelahkan, tapi tidak membuat semangat kami surut. Pukul 14.25 WITA kami
beristirahat sejenak di pinggir jalan, salah satu teman kelompok kami sangat
kelelahan dan haus. Setelah kami rasa cukup, kami kembali melanjutkan
perjalanan kami waktu itu pukul 14.28 WITA.
Pukul
14.31 WITA kami melewati bekas air terjun, kenapa kami mengatakan itu adalah
bekas, karena tidak air setetes pun yang mengalir di karenakan persoalan cuaca,
berhubung pada waktu itu musim panas berkepanjangan. Kami kembali membayangkan
betapa indahnya jika air terjun turun dari batu itu, sungguh pemandangan indah
bila di bayangkan. Pukul 14.33 WITA kami melewati jembatan kayu, oh tidak,
bukan lagi jembatan kayu, itu dulu, satu tahun yang lalu kalau tidak salah,
saya pernah naik motor melewati area ini, jalan ini merupakan penghubung ke
perkampungan Lappara. Ya, perkampungan selanjutnya yang akan kita tuju. Sebelum
lanjut, apakah saya sudah menyebutkan diatas mengenai kelompok dan pendamping
kami? Iya, kelompok kami bernama kelompok Pucuk dan pendampingnya adalah Kak
Teo dari KPA REPAS. Pendamoping kelompok yang cukup baik menurut kami,
pendamping yang cukup loyal, peduli, dan tegas.
Pukul
14.35 WITA kami di sarankan untuk mengambil air di sungai, katanya sebagai
bekal air minum kami sampai di lokasi.
Pada pukul 14.45 WITA,
kami melewati jembatan, kemudian belok kiri, perjalanan kami masih berlanjut
dan tidak ketinggalan medan berdebu dan menemani langkah kami. Kemudian pukul
14.50 WITA, kami istirahat di kebun cengkeh milik warga, lalu dua menit berlalu
tepatnya pukul 14.52 WITA, kami kembali melanjutkan perjalanan. Pada pukul
14.57 WITA kami melewati rimbunan pohon bambu, jalan menanjak yang setapak,
harus antri kalau lewat medan ini, karena memang hanya di peruntukkan untuk
satu-satu orang.
Kemudian
pukul 15.10 WITA kami istirahat kembali di jalan cor, jalan yang semakin dekat
dengan kampung Lappara, kampung terakhir sebelum lokasi pendiksaran kami.
Lanjut pukul 15.12 WITA kami berangkat, di lanjutan perjalanan kami kali ini,
fauna yang kami lewati masih seperti di awal, sapi milik warga, anjing
peliharaan warga, dan tentunya banyak serangga-serangga yang kami tidak tahu
persis apa namanya. Flora pun berbagai macam, seperti pohon coklat, pohon
cengkeh dan sebagaimya. Pukul 15.21 WITA kami kembali istirahat, tidakkah
kalian bertanya kenapa kami sering beristirahat? Sudahkan saya tuliskan di awal
mengenai satu anggota kelompok kami yang tidak terlalu sehat untuk perjalanan
sejauh ini? Ya, salah satu teman kelompok kami bernama Kamrida tidak terlalu
sehat, dia mengalami sakit parah, sakit bawaan memang, semacam osteoporosist kalau tidak salah, tulang
keropost. Keadaan ini yang kemudian mengharuskan kami untuk sering berhenti
sejenak untuk istirahat. Pukul 15.23 WITA kami melanjutkan perjalanan melewati
jembatan kayu lalu menanjak, 15.30 WITA, welcome to Lappara ! perkampungan
terakhir sebelum lokasi pendiksaran kami. Kami terus berjalan, kali ini
penurunan menuju mesjid, lalu entah kenapa senior menyuruh kami untuk naik
kembali ke sekolah alam yang tadi kami lewati sebelum jalan penurunan menuju
mesjid, berhenti di depan sekolah alam untuk istirahat sejenak, melepas haus,
lalu kembali berjalan, begitu seterusnya, lalu pada pukul 16.04 WITA kami,
semua peserta maksud saya, di set oleh senior, saya tidak tahu kesalahan apa
yang kami perbuat disini, mulanya anggota kelompok lain yang di set, lalu
kelompok kami lewat, dan berujung pada set semua kelompok, terakhir barulah
kami ketahui bahwa set ini di berikan kepada kami karena kami kurang kompak,
yang semestinya kami ikut turun jika salah satu dari kami di set malah kami
hanya diam dan tinggal melihat-lihat. Oke, kami mengaku salah. Perjalanan kembali
di lanjutkan. Dan pada pukul 16.24 WITA kami sampai di sungai ke dua, iya
sungai kedua setelah sungai pertama di jembatan tadi. Kemudian pada pukul 17.00
WITA kami sampai di lokasi pendiksaran, Parang Maccori. Setelah sampai kami
beristirahat sejenak, lalu di instruksikan untuk meletakkan barang-barang yang
kami bawa, lalu duduk dan langsung di berikan materi mengenai Survival, materi
lanjutan dari materi kami waktu indoor beberapa hari sebelum kami ke lokasi
pendiksaran. Setelah di berikan pemahaman mengenai survival, kami lalu di
arahkan untuk langsung bergerak membuat bivak, waktu itu pukul 17.22 WITA.
Pukul 18.00 WITA bivak kami selesai. Kami langsung di arahkan untuk mengambil
barang-barang yang tadi kami turunkan di lokasi yang berbeda, agak jauh ke
dalam, pemahamanku, itu adalah lokasi untuk para panitia, dalam hal ini senior,
kami agak terkejut karena barang-barang kami berantakan dan tersebar, artinya
barang kami terpisah, barang teman ada di daypack saya, dan barang saya ada di
daypack teman, kami hampir terkecoh untuk marah pada saat itu, tapi kami tetap
mengontrol diri lalu dengan teliti mencari kembali barang kami yang barangkali
masih ada di daypack teman-teman kami. Setelah itu kami di instruksikan kembali
untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat magrib secara berjamaah.
Selepas
sholat magrib, kami makan malam secara bersama-sama dengan para peserta.
Menunya mie instan dengan nasi itu saja, mungkin ada tambahan lain, tapi karena
gelap jadi kami tidak bisa melihat dengan jelas komponen lain dalam makanan
itu.
Waktu berlalu, selesai
makan, kami kembali ke bivak dengan membawa barang-barang kami. Lalu kembali
lagi untuk penerimaan materi selanjutnya. Waktu terus berlalu, pukul berapapun
terlewatkan, tidak banyak yang saya catat sebagai notulen setelah sampai di
lokasi ini, berhubung karena jadwal kegiatan lain kami padat, kami di berikan
teori lalu langsung kami praktekkan. Yang saya ingat persist adalah sekitar
pukul 00.00 wita, tengah malam tepatnya, kami di kasi bangun satu persatu oleh
pendamping kami masing-masing, kami lagi-lagi di bingungkan oleh hal ini, akan
di bawa kemana kami pada malam gelap begini dengan cuaca yang sangat dingin?
Akan di apakan kami? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus menggebu sampai
kami keluar dari lokasi bivak kami, langsunglah kami di suruh berhenti,
menjawab beberapa pertanyaan, dan kalau salah, kami harus rela di guling, di suruh
push-up atau jalan bebek, meski demikian, kami tetap menikmati hal tersebut,
kami sekalipun tidak merasa tersiksa, sekali lagi, ini pembelajaran, ini
latihan, bukan penyiksaaan! Dan saya rasa, karena tekad itulah kami bisa
menyelesaikan semuanya dengan lancar, kami di kata-katai, kami di rendam dalam
sungai keruh di tengah malam yang sangat dingin, tapi sekali lagi, ini
pembelajaran, harus kuat, dan hadiahnya? Taaaraaa! Nama baru telah di sematkan
pada kami, sungguh sebuah kesyukuran yang luar biasa! Segala capek, dingin, dan
ngantuk kami hilang seiring penyematan nama baru tersebut.
Pukul
05.00 WITA kami di bangunkan kembali untuk sholat shubuh, selesai sholat shubuh
kami olahraga ringan lalu di lanjutkan dengan instruksi untuk mecari makanan
dalam hutan yang bisa kami makan selama 1 hari dalam hal ini 3 kali makan,
terhitung pagi, siang, dan malam. Kami langsung bergerak mencari makanan, di
pandu oleh pendamping kelompok kami masing-masing, dan tidak lupa, batas waktu
kami mencari makanan dalam hutan adalah pukul 09.00 wita, dalam pencarian, kami
mendapatkan banyak flora, tapi hanya beberapa yang boleh kami ambil, tentu saja
hanya yang di instruksikan oleh pendamping kami. Kelompok saya mengambil
beberapa dedaunan, seperti kelor hutan, dan semacamnya.
Setelah
selesai mengambil makanan dan kembali ke bivak, kami memasak lalu makan
bersama, kami terlalu lama menyalakan api sehingga pada saat makan kami
mendengar panggilan dari panitia, itu artinya kami harus segera menghabiskan
makanan kami yang masih sangat panas, lalu setelah itu kami berlari ke arah
suara.
Disana,
kami lalu di evaluasi mengenai materi Rock Climbing dan langsung di suruh
praktek, materi ini di bawakan oleh Kak Bahry dan Kak Rotan. Setelah itu,
sekitar pukul 14.00 wita, kami lalu di berikan materi lanjutan mengenai
Navigasi, setelah beberapa lama, kami lalu di instruksikan untuk langsung
mempraktekkan materi tersebut, kami lalu di berikan arah pada kompas dan
mengikuti kompas tersebut, kami buka jalur ceritanya disini, medannya sangat
susah, pinngiran jurang, pepohonan berduri, tanjakan, lalu penurunan, dan
akhirnya kami sampailah di sungai. Dan ternyata baru kelompok kamilah yang
pertama sampai, kelompok lain masih ada yang sedang mencari jalurnya, ada pula
yang salah jalur dan tembus di bawah sungai tersebut.
Pukul
15.00 WITA kami praktek PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat). Dalam praktek
ini kami di instruksikan untuk menangani korban patah tulang, dalam hal ini
yang menjadi korban kami adalah Kamrida, karena memang dialah yang sering sakit.
Kami menaganinya dengan sangat cekatan, kami membuatkan tandu, spalas lalu kami
angkat dengan tandu ke lokasi pendiksaran. Dan ternyata kelompok kami jugalah
pertama sampai di lokasi. Selesai menurunkan korban, membuka tandu dan membuka
spalas di kaki korban kami lalu di instruksikan untuk kembali ke bivak, masak,
dan siap-siap untuk berbenah lalu sholat magrib. Selesai sholat magrib, kami
lalu di evaluasi lagi mengenai materi PPGD tadi, tiap-tiap perwakilan kelompok
di suruh maju ke depan dan mempresentasikan hasil praktek PPGD tadi. Setelah
selesai dengan evaluasi materi ini, kami lalu di berikan sedikit games oleh Kak
Babal. Games yang membuat kami saling mengenal nama masing-masing. Setelah
selesai games, kami lalu di instruksikan untuk kembali ke bivak dan
beristirahat.
Sekitar
pukul 24.00 wita, kami di bangunkan kembali satu persatu, di tuntun kelokasi
penerimaan materi dan kembali di berikan materi Kepencinta Alaman oleh kak Anca
Ilalang. Sambil menerima materi, satu persatu dari kami lalu di panggil untuk
melakukan penyendirian, kami di tuntun ke tempat yang entah dimana di tengah
malam yang dingin dengan mata tertutup dan suara yang harus berbisik. Sampai
ditempat penyendirian, kami di suruh merenungi semua kesalahan kami, setelah
beberapa waktu kemudian, kami pun tertidur, dan ketika pagi menjelang kami di
jemput kembali untuk di bawa kelokasi penerimaan materi. Sampai di sana kami
langsung di berikan sedikit senam lagi oleh kak Anto, kak Rotan, kak Sangkar,
dan kak Zebra, di senam ini kami perkenalkan bahwa namanya adalah senam
malaikat, entah kenapa sehingga namanya seperti itu, mungkin karena senam ini
butuh kekuatan lebih dan kesabaran serta mental yang kuat. Setelah senam
malaikat kami lalukakan, kami lanjut dengan games, gamesnya yaitu menyebut nama
teman kami satu persatu, kalau salah sebut nama kami harus siap untuk di set.
Begitu seterusnya sampai pada pukul 08.22 wita, kami di berikan sedikit latihan
mental, disinilah solidaritas kami di uji, teman kami ada tiga orang yang tidak
memakai slayer pendidikan yang di sematkan oleh Korlap sebelum kami berangkat
ke lokasi, teman yang tiga orang tersebut di suruh untuk meninggalkan lokasi,
kami di suruh memilih, ikut mereka atau tinggal dan tetap mengikuti agenda
selanjutnya, tentu saja kami memilih tinggal tetapi terus berusaha
mempertahankan teman kami yang tiga orang tersebut. Sungguh luar biasa, di
moment ini sangat mengharukan, ada beberapa teman yang mengangis, lalu ada juga
yang tetap berdiri kokoh mau tinggal dan melanjutkan. Setelah selesai, kami
lalu di instruksikan untuk turun kesungai, di sungai inilah kami mengucapkan
janji, janji yang kami pegang kuat, lalu kami di kukuhkan untuk menjadi
pencinta alam dan resmi menjadi anggota dari organisasi pencinta alam kami.
Pukul 11.00 wita, kami
upacara penutupan dengan khidmat, lalu berbenah untuk pulang, sebelum kami
pulang, kami makan bersama, baksos lalu tepat pukul 11.41 wita kami
meninggalkan lokasi pendiksaran. Pukul 12.08 wita, kami melewati sungai
pertama, lalu berjalan terus melalui medan menanjak, dan sempit, lalu pada
pukul 12.34 wita kami beristirahat sejenak di sekitar pohon tumbang, lalu
berjalan kembali pada pukul 12.30 wita, kami melewati mata air dan singgah
untuk mengambil air untuk kami minum selama perjalanan pulang. Kami tidak
terlalu sering singgah untuk beristirahat pada saat itu, mungkin karena
semangat kami untuk segera sampai terlalu tinggi. Dan tepat pada pukul 12.45
wita kami sampai di sekolah alam Lappara. Kami beristirahat selama kurang lebih
dua menit, lalu melanjutkan kembali perjalanan kami. Yang kami lewati masih
sama waktu kami berangkat, berbagai macam flora dan fauna, serta rumah-rumah
penduduk yang terkesan apik dan tradisional. Pukul 13.15 wita, kami sampai
rumah Korlap, kami langsung di berikan kembali hak asasi kami lalu di izinkan
untuk kembali ke rumah dengan organisasi Pencinta Alam resmi di pundak kami.
D.
LAPORAN
KEUANGAN
Pendanaan
kegiatan ini di bebankan kepada masing-masing peserta dan tambahan dari panitia
yang bersangkutan.
E.
KEPANITIAAN
Panitia pelaksana dari
kegiatan ini adalah dari KPA KUBUS dan KPA REPAS. Serta bantuan dari beberapa
KPA di Sinjai.
PENUTUP
A.
KESAN
Kegiatan
ini sangat penting untuk pembentukan mental dan fisik yang kuat untuk para
peserta. Kegiatan ini juga sangat menyenangkan, mengingat hal yang di lakukan
selama kegiatan ini adalah hal-hal yang tidak pernah terduga sebelumnya.
Intinya, kegiatan ini adalah pengalaman paling menyenangkan dan hanya akan
terjadi sekali selama hidup, kecuali jika ingin kembali di diksar J.
B.
PESAN
Semoga
dengan adanya kegiatan ini peserta, terutama kami dapat terbentuk mental-mental
serta fisik yang kuat dalam diri kami.
Semoga
apa yang di dapatkan dapat di aplikasikan, baik dalam kehidupan pribadi
sehari-hari, maupun dalam kehidupan berkelompok di kehidupan sosial.
Hidupilah
organisasi, jangan cari hidup di organisasi.
Salam
lestari !
C.
KESIMPULAN
Kegiatan
seperti ini selalu menjadi moment menyenangkan dan selalu di tunggu-tunggu oleh
para panitia yang tergabung di dalamnya. Dan kegiatan ini juga selalu menjadi
tempat bertemu dengan teman-teman yang mungkin lama baru bisa bertemu kembali.
LAMPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN DIKLATSAR
KPA LASKASPALA![]() |












Tidak ada komentar:
Posting Komentar