“STRATEGI
PROMOSI INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (IAIM) SINJAI DALAM MENINGKATKAN
JUMLAH CALON MAHASISWA PASCA PERALIHAN DARI SEKOLAH TINGGI MENUJU INSTITUT”.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang di kutip oleh Syah (2005) ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seorang atau sekolompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan penelitian.
Institute
sebagai salah satu lembaga pendidikan membutuhkan strategi promosi untuk
menarik minat calon mahasiswanya. Institute Agama Islam Muhammadiyah Sinjai
adalah salah satu yang mengalami peralihan dari Sekolah Tinggi menjadi Institut
pada tahun 2015 silam dan telah memiliki tiga prodi yaitu prodi Pendidikan
Agama Islam, Ekonomi Syariah dan prodi BPI
Keberadaan
prodi-prodi ini menuntut Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai untuk
mencetak alumni-alumni yang tidak terbatas pada penguasaan ilmu-ilmu agama dan
ekonomi. Kesan yang di harapkan bagi mahasiswa dan alumninya adalah sama dengan
lulusan perguruan tinggi umum lainnya di tahan air yang melahirkan tekhnokrat
dan pemikir, tetapi dengan karakteristik nilai keislaman yang mendalam.
Institute
Agama Islam muhammadiyah Sinjai sebagai lembaga pendidikan selain harus mampu
memberikan pendidikan yang baik kepada mahasiswa juga harus menjalin hubungan
secara baik dengan masyarakat, terutama calon-calon mahasiswa baru. Hubungan
ini di jalankan agar dapat memberikan informasi kepada calon mahasiswa tentang
IAIM Sinjai melalui promosi. Oleh karena itulah upaya promosi sangat di
perlukan agar masyarakat dan calon mahasiswa yang tidak hanya berasal dari
Sinjai tetapi juga dari daerah lain bisa lebih mengenal IAIM Sinjai.
Berdasarkan
uraian latar belakang, maka permasalahan
dalam rencana judul penelitian ini adalah “Strategi Promosi Insitut Agama Islam
Muhammadiyah Sinjai dalam meningkatkan jumlah calon mahasiswa pasca peralihan
dari Sekolah Tinggi menjadi Institut”.
Draft
dari uraian diatas mencakup:
1. Pengertian
strategi
2. Langkah-langkah
strategi promosi dalam meningkatkan jumlah mahasiswa.
3. Refleksi
mahasiswa pasca peralihan
4. Tanggapan
masyarakat luas terhadap peralian ini
“KUALITAS
PELAYANAN BPJS (STUDI TENTANG PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KAB.SINJAI)”.
Dalam
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menegaskan bahwa
pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administrative
yang di sediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Penyelenggaranya adalah
instansi pemerintah, dan instansi pemerintah adalah sebuah sebutan kolektif
meliputi satuan kerja/satuan organisasi pemerintah.
Program
peningkatan kualitas pelayanan public secara makro bertujuan meningkatkan
kualitas pelayanan public sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
(Prof.Drs.Komaruddin,M.A.,APU, 2014:9). Peningkatan kualitas pelayanan public
merupakan upaya terus menerus, berkelanjutan, dan di laksanakan oleh semua
jajaran aparatur pemerintah (Prof.Drs.Komaruddin,M.A.,APU, 2014:18). Oleh
karena itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam bentuk kebijakan
seperti pedoman, surat edaran dan langkah-langkah kegiatan seperti peninjauan
langsung di lapangan untuk memberikan berbagai koreksi dalam hal perbaikan.
Terlepas
dari hal itu, beberapa studi menunjukkan masih rendahnya efektivitas organisasi
public sebagaimana tercermin dari pelaksanaan fungsi dasarnya yang belum
optimal. Seperti pelayanan kesehatan di instansi kesehatan.
Beberapa
waktu silam pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa kesehatan gratis
bagi para pemilik kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan sering akrab di
sapa BPJS. Hal ini di sambut sumringah bagi masyarakat.
Namum
sejalan dengan di keluarkan dan di sahkannya kebijakan itu masyarakat
sepertinya tidak se sumringah pada waktu awal, lambat laun, pelayanan ini
banyak di keluhkan masyarakat, mereka menganggap pelayanan yang di berikan
begitu lamban, dan sudah ada beberapa yang korban di karenakan hal ini.
Mengapa
hal tersebut bisa terjadi?
Dari
uraian di atas, maka beberapa draft yang tercakup mengenai masalah ini adalah:
1. Apa
itu BPJS?
2. Pelayanan
BPJS yang seharusnya
3. Keluhan
masyarakat.
4. Peran
pemerintah.
“PENGARUH
ORGANISASI EKSTERNAL KAMPUS BAGI MAHASISWA DI STISIP MUHAMMADIYAH SINJAI
(STUDI
KASUS DI ORGANISASI HMI DAN ORGANISASI PEMBEBASAN)”
Organisasi
adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih di dalam sebuah wadah
untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah di tetapkan sebelumnya.
Organisasi
telah menjadi hal lumrah bagi mahasiswa, bahkan tidak lengkap rasanya jika
menjadi mahasiwa dan tidak aktif di berbagai organisasi. Banyak
organisasi-organisasi yang kemudian menjadi ikon sebuah kampus, organisasi ini
bahkan tidak jarang mengharumkan nama kampus tersendri. Organisasi yang berada
di lingkungan kampus di sebut organisasi internal, seperti Himpunan, UKM, atau
organisasi otonom yang beradah di bawah naungan organisasi yang sama dengan
kampus, misalnya organisasi IMM (ikatan mahasiswa muhammadiyah) yang juga
berada di bawah naungan Muhammadiyah.
Sedangkan,
organisasi yang berada di luar kampus di sebut organisasi eksternal, seperti
HMI, Pembebasan, dan sebagainya. Organisasi ini banyak merekrut angggota dari
dalam kampus (mahasiswa/i) dan ironisnya, organisasi seperti ini banyak sekali
di minati oleh mahasiswa di banding dengan organisasi yang berada di lingkup
kampus. Memang benar, jika ada beberapa organisasi yang jumlahnya dalam setiap
perekrutan mencapai jumlah anggota yang tidak sedikit, tetapi tidak jarang dari
mereka yang hanya mengikuti proses perekrutannya saja tetapi tidak dengan
kegiatan lanjutan seusai perekrutan.
Berbeda
dari organisasi ekternal seperti yang saya sebutkan diatas, terkadang memang
jumlah anggota dalam setiap perekrutan mereka tidaklah terlalu banyak apabila
di bandingkan dengan organisasi internal, tetapi jumlah anggota yang loyal dan
bertahan patut di acungi jempol. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Mari
kita lihat draft berikut ini:
1. Strategi
yang di lakukan organisasi eksternal agar di minati oleh mahasiswa
2. Tanggapan
mahasiswa maupun dosen terkait hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar