Minggu, 27 Maret 2016

outline judulku (rencana penelitian)

“STRATEGI PROMOSI INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (IAIM) SINJAI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH CALON MAHASISWA PASCA PERALIHAN DARI SEKOLAH TINGGI MENUJU INSTITUT”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang di kutip oleh Syah (2005) ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan penelitian.
Institute sebagai salah satu lembaga pendidikan membutuhkan strategi promosi untuk menarik minat calon mahasiswanya. Institute Agama Islam Muhammadiyah Sinjai adalah salah satu yang mengalami peralihan dari Sekolah Tinggi menjadi Institut pada tahun 2015 silam dan telah memiliki tiga prodi yaitu prodi Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Syariah dan prodi BPI
Keberadaan prodi-prodi ini menuntut Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai untuk mencetak alumni-alumni yang tidak terbatas pada penguasaan ilmu-ilmu agama dan ekonomi. Kesan yang di harapkan bagi mahasiswa dan alumninya adalah sama dengan lulusan perguruan tinggi umum lainnya di tahan air yang melahirkan tekhnokrat dan pemikir, tetapi dengan karakteristik nilai keislaman yang mendalam.
Institute Agama Islam muhammadiyah Sinjai sebagai lembaga pendidikan selain harus mampu memberikan pendidikan yang baik kepada mahasiswa juga harus menjalin hubungan secara baik dengan masyarakat, terutama calon-calon mahasiswa baru. Hubungan ini di jalankan agar dapat memberikan informasi kepada calon mahasiswa tentang IAIM Sinjai melalui promosi. Oleh karena itulah upaya promosi sangat di perlukan agar masyarakat dan calon mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Sinjai tetapi juga dari daerah lain bisa lebih mengenal IAIM Sinjai.
Berdasarkan uraian  latar belakang, maka permasalahan dalam rencana judul penelitian ini adalah “Strategi Promosi Insitut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai dalam meningkatkan jumlah calon mahasiswa pasca peralihan dari Sekolah Tinggi menjadi Institut”.
Draft dari uraian diatas mencakup:
1.      Pengertian strategi
2.      Langkah-langkah strategi promosi dalam meningkatkan jumlah mahasiswa.
3.      Refleksi mahasiswa pasca peralihan
4.      Tanggapan masyarakat luas terhadap peralian ini







“KUALITAS PELAYANAN BPJS (STUDI TENTANG PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KAB.SINJAI)”.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menegaskan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administrative yang di sediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Penyelenggaranya adalah instansi pemerintah, dan instansi pemerintah adalah sebuah sebutan kolektif meliputi satuan kerja/satuan organisasi pemerintah.
Program peningkatan kualitas pelayanan public secara makro bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan public sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat (Prof.Drs.Komaruddin,M.A.,APU, 2014:9). Peningkatan kualitas pelayanan public merupakan upaya terus menerus, berkelanjutan, dan di laksanakan oleh semua jajaran aparatur pemerintah (Prof.Drs.Komaruddin,M.A.,APU, 2014:18). Oleh karena itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam bentuk kebijakan seperti pedoman, surat edaran dan langkah-langkah kegiatan seperti peninjauan langsung di lapangan untuk memberikan berbagai koreksi dalam hal perbaikan.
Terlepas dari hal itu, beberapa studi menunjukkan masih rendahnya efektivitas organisasi public sebagaimana tercermin dari pelaksanaan fungsi dasarnya yang belum optimal. Seperti pelayanan kesehatan di instansi kesehatan.
Beberapa waktu silam pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa kesehatan gratis bagi para pemilik kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan sering akrab di sapa BPJS. Hal ini di sambut sumringah bagi masyarakat.
Namum sejalan dengan di keluarkan dan di sahkannya kebijakan itu masyarakat sepertinya tidak se sumringah pada waktu awal, lambat laun, pelayanan ini banyak di keluhkan masyarakat, mereka menganggap pelayanan yang di berikan begitu lamban, dan sudah ada beberapa yang korban di karenakan hal ini.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Dari uraian di atas, maka beberapa draft yang tercakup mengenai masalah ini adalah:
1.      Apa itu BPJS?
2.      Pelayanan BPJS yang seharusnya
3.      Keluhan masyarakat.
4.      Peran pemerintah.








“PENGARUH ORGANISASI EKSTERNAL KAMPUS BAGI MAHASISWA DI STISIP MUHAMMADIYAH SINJAI
(STUDI KASUS DI ORGANISASI HMI DAN ORGANISASI PEMBEBASAN)”
Organisasi adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih di dalam sebuah wadah untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah di tetapkan sebelumnya.
Organisasi telah menjadi hal lumrah bagi mahasiswa, bahkan tidak lengkap rasanya jika menjadi mahasiwa dan tidak aktif di berbagai organisasi. Banyak organisasi-organisasi yang kemudian menjadi ikon sebuah kampus, organisasi ini bahkan tidak jarang mengharumkan nama kampus tersendri. Organisasi yang berada di lingkungan kampus di sebut organisasi internal, seperti Himpunan, UKM, atau organisasi otonom yang beradah di bawah naungan organisasi yang sama dengan kampus, misalnya organisasi IMM (ikatan mahasiswa muhammadiyah) yang juga berada di bawah naungan Muhammadiyah.
Sedangkan, organisasi yang berada di luar kampus di sebut organisasi eksternal, seperti HMI, Pembebasan, dan sebagainya. Organisasi ini banyak merekrut angggota dari dalam kampus (mahasiswa/i) dan ironisnya, organisasi seperti ini banyak sekali di minati oleh mahasiswa di banding dengan organisasi yang berada di lingkup kampus. Memang benar, jika ada beberapa organisasi yang jumlahnya dalam setiap perekrutan mencapai jumlah anggota yang tidak sedikit, tetapi tidak jarang dari mereka yang hanya mengikuti proses perekrutannya saja tetapi tidak dengan kegiatan lanjutan seusai perekrutan.
Berbeda dari organisasi ekternal seperti yang saya sebutkan diatas, terkadang memang jumlah anggota dalam setiap perekrutan mereka tidaklah terlalu banyak apabila di bandingkan dengan organisasi internal, tetapi jumlah anggota yang loyal dan bertahan patut di acungi jempol. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Mari kita lihat draft berikut ini:
1.      Strategi yang di lakukan organisasi eksternal agar di minati oleh mahasiswa

2.      Tanggapan mahasiswa maupun dosen terkait hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar