Rabu 11 Oktober 2020, karantina hari kedua.
Kamis, 10 September 2020
Covid sialan, terimakasih
Rabu 11 Oktober 2020, karantina hari kedua.
Minggu, 06 September 2020
P E R G I
Satu persatu yang disayangi pergi.
Sabtu, 22 Agustus 2020
Did you say Alhamdulillah today ?
Tepat sebulan lalu, mutasi tugas seakan membuatku sangat gila. Di lokasi baru, tak ada yang kupikirkan selain pulang, awalnya aku merasa semua orang tak ada yg menyukaiku disini, semua orang tak akan pernah melibatkan ku dalam lingkaran mereka disini.
Jumat, 21 Agustus 2020
Jangan Mengumpat, please!
Sebenarnya aku malas sekali mengumpat virus Corona, meski semua orang melakukannya akhir-akhir ini, boleh dikata aku orang yang sama sekali tidak peduli tentang hal itu. Yah walaupun dampaknya turut kurasakan.
Aku jadi tidak bisa pulang kampung, gaji ku yang seupil ikut di potong, sampai aku ga bisa salaman, mencium tangan orang tua untuk mendapatkan berkah dari mereka. Aku merasakan dampak itu juga, sama seperti yang lainnya.
Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar menyalahkan virus itu, perekonomian perusahaan - perusahaan bisa dikatakan gawat, gaji tertunda dan terpotong seperti yang ku katakan tadi, mungkin bagiku, itu tidak masalah, tapi bagi orang-orang hal itu membuat mereka jadi emosian, kalut, uring-uringan, hingga berdampak pada emosional mereka yang disalurkan ke orang lain.
Konyol kan? Aku merasakan dampak itu sekarang, banyak org yang kemudian setres karena tidak punya uang, kemudian beralih mencari kesalahan lalu marah dan melampiaskan penderitaan mereka, seolah ia ingin di ketahui bahwa ia menderita, atau ia ingin orang lain ikut merasakan apa yang ia rasakan.
Singkatnya, jangan sampai Corona membuat kalian berpikir bahwa rejeki dari Allah akan terpengaruh, tidak akan! Kutegaskan tidak akan!
Atau masih belum yakin? Sini ke Berau, ku ajak kamu bersyukur meskipun uang di dompet hanya 10 ribu 💓
Kamis, 23 Juli 2020
Rindu
Sabtu, 18 Juli 2020
Catatan
Sabtu, 06 Juni 2020
Selamat jalan
Rabu, 08 April 2020
Balada
Beberapa dari kita hanya bisa hidup mendamba seseorang karena tidak percaya diri.
Beberapa lainnya hanya bisa mendamba karena memilih memberikan kesempatan yang lebih baik dari diri kita buat dirinya.
Beberapa lagi tak pernah tau sosok yang diinginkan seperti apa, hingga menyerah pada takdir hendak membawanya kemana.
Nita Rahayu, 4 April 2020
Jumat, 13 Maret 2020
Nit, harusnya aku pakai shampo apa? :(
Senin, 09 Maret 2020
Kalau saja
Kamis, 13 Februari 2020
PAGAR
Hari ini, kembali aku melihat dunia berbeda dari yang biasa kusaksikan, tepat di tengah kota Balikpapan yang digaungkan sebagai kota layak huni, ternyata terselip ratusan rumah yang jauh dari kata layak huni.
Bersebelahan dengan kawasan elit, hanya dipisahkan pagar kayu yang angkuh dilengkapi pengaman kawat berduri, sungguh sebuah pembeda antara sikaya dan simiskin.
Jika kau ingin melihat lebih dalam kesenjangan itu, masuklah ke lorong sempit yang bahkan ketika hujan deras, sendalmu akan tertinggal ditumpukan lumpur.
Dilorong itu, kembali aku diingatkan pada potret memilukan kehidupan orang dikampung terpencil tempatku menjadi relawan pengajar, yang ada hanya nyamuk, sayur daun kacang, dan kopi pahit yang diracik sendiri, kadang jika sayur daun kacang laku dipasaran, kopi bisa diseduh dengan gula, jika tidak,bersabarlah menikmati pahit hangatny kopi dalam cangkir yang ujung pegangannya telah retak.
bersambung..........
BALIKPAPAN 14 FEBRUARI 2020
SELAMAT VALENTINE
